Kamis, 29 Desember 2011

Laburan Aspal Dua Lapis ( BURDA )

UMUM

Pengertian
Laburan Aspal Dua Lapis adalah lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan dengan tebal maksimum 35 mm.

Fungsi
- Membuat permukaan tidak berdebu
- Mencegah masuknya air dari permukaan perkerasan
- Memperbaiki tekstur permukaan perkerasan

Sifat
- Kedap air
- Kenyal
- Tidak diberi nilai struktural
- Tidak licin
- Digunakan pada jalan yang belum atau yang telah beraspal

Penggunaan
Pelaburan aspal ini umumnya dihampar di atas Lapis Fondasi Agregat Kelas A yang sudah diberi Lapis Resap Ikat, atau diatas lapisan beraspal.
Dapat digunakan untuk lalu lintas ringan sampai berat.

PERENCANAAN
Bahan
Spesifikasi: SNI 03-6750-2002
Agregat
Agregat yang akan digunakan untuk BURDA harus terdiri dari batu pecah hasil mesin pemecah batu yang berukuran seragam mendekati bentuk kubus;
Agregat yang akan digunakan untuk BURDA harus lebih bersih, kuat, awet, serta bebas debu, lempung atau bahan lainnya yang mengganggu pelekatan dengan aspal.

Mutu
Tabel Persyaratan Mutu Agregat Untuk Burda
No Jenis Pengujian Satuan Persyaratan Metode Pengujian
1 Abrasi % ≤ 40 SNI 03-2417-1991
2 Kehilangan serat % ≤ 12 AASHTO T-104
dalam sodium sulfat
3 Kelekatan terhadap aspal % ≥ 95 SNI 04-2439-1991
4 Gumpalan lempung % <5 SNI 03-4141-1996 dan butir-butir mudah pecah dalam agregat 5 Proporsi butiran tertahan % ≥90 SNI 1968-1990-F saringan no.4 (4,75mm) yang mempunyai paling sedikit dua bidang pecah 6 Perbandingan panjang - ≤ 2,3 : 1 SK SNI M-29-1993-03 rata-rata dengan tebal rata-rata agregat 7 Jumlah agregat berukuran % ≥ 60 SK SNI M-29-1993-03 tebal rata-rata agregat ± 2,5mm Aspal Aspal yang dapat digunakan sebagai bahan BURDA dapat salah satu dari jenis : aspal keras jenis penetrasi 120/I50; - aspal cair jenis MC-800 dan MC-3000; - aspal emulsi kationik jenis CRS-1 dasn CRS-2. Jumlah bahan Takaran pemakaian rata-rata bahan aspal pada setiap lintasan penyemprotan atau yang disemprot secara manual, harus didefinisikan sebagai volume bahan aspal yang digunakan dibagi luas bidang yang disemprot, dan jumlahnya harus sesuai dengan takaran yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan toleransi sebagai berikut: Takaran pemakaian yang dicapai harus dihitung sebelum lintasan penyemprotan atau penyemprotan secara manual berikutnya dimulai dan bila perlu diadakan penyesuaian untuk penyemprotan berikutnya. Tabel Suhu penyemprotan Jenis Aspal Suhu Penyemprotan (ºC) Pen 120/150 130 – 140 MC 800 100 – 115 MC 3000 120 –130 Aspal Emulsi Tidak dipanaskan Catatan: Kekentalan (viskositas) aspal untuk penyemprotan adalah 0.3 – 0.6 Poisses Aspal yang dipanaskan pada temperatur penyemprotan selama lebih dari 10 jam pada suhu penyemprotan seperti ditentukan pada Tabel di atas atau telah dipanaskan melebihi 200 ºC, harus ditolak. Bilamana pelaksanaan pelaburan terpaksa harus dilaksanakan dalam kondisi yang kurang menguntungkan atau dalam kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, atau kelekatan aspal terhadap agregat (SNI 03-2439-1991) tidak memenuhi persyaratan Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan atau menyetujui penggunaan bahan anti pengelupasan (anti-stripping agent) untuk meningkatkan ikatan antara agregat dan aspal. Bahan tambah (additive) yang dipakai harus dari jenis yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan proporsi yang diperlukan harus dicampur dalam bahan aspal sampai merata sesuai petunjuk pabrik pembuatnya. Campuran ini harus disirkulasikan dalam distributor minimum 30 menit pada kecepatan penuh pompa untuk memperoleh campuran yang homogen. Alat Jenis alat Manual ketel aspal; kotak besi untuk kalibrasi aspal distributor; tongkat berskala pengukur volume (dipstick); skop, pahat dan alat bantu lainnya. kereta dorong, skop, sapu, sikat ijuk, dan alat bantu lainnya. Masinal 1) pembersih permukaan jalan (compressor power broom); 2) penyemprot aspal (asphalt distributor, hand sprayer); 3) penebar agregat penutup (chip spreader); 4) truk jungkit (dump truck); 5) pemadat roda karet (pneumatic tyre roller); METODE KONSTRUKSI Pelaksanaan Persiapan Lapangan - Sebelum penghamparan dilaksanakan,terlebih dahulu harus disiapkan antara lain: tutup lubang, permukaan yang tidak rata harus diberi lapisan perata (levelling); - bersihkan permukaan dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki misalnya debu danbahan lainnya permukaan harus kering; - ukur panjang dan lebar jalan yang akan diberi lapis pengikat aspal dengan alat aspal distributor yang mempunyai panjang batang penyemprot minimum 180 m; - periksa sistim penyaluran air (drainase) harus berfungsi dengan baik; catat temperatur udara lapangan dengan mengambil temperatur lapangan rata-rata sehari sebelum penyemprotan dimulai; - kalibrasi aspal distributor dilakukan terhadap bukaan nozel, tinggi rendahnya batang penyemprot aspal, lebar batang penyemprot aspal dan kecepatan aspal distributor; - beri lapis resap ikat pada permukaan jalan yang belum beraspal sebanyak 0,6 - 1,5 L/m2 sesuai dengan kebutuhan. Pengangkutan - isi truk jungkit dengan agregat sesuai dengan keperluan di lapangan dan ditutup terpal; - angkut agregat yang akan ditebar dengan menggunakan truk jungkit yang bersih apabila pekerjaan persiapan sudah selesai; - angkut aspal ke lapangan dengan menggunakan aspal distributor. Percobaan Penghamparan Agregat Lakukan percobaan penghamparan agregat seluas 150 m2 dengan peralatan dan kecepatan tertentu di atas permukaan jalan (tanpa dilapisi aspal), untuk mengkalibrasi kecepatan maju atau mundurnya peralatan penebar agregat guna memenuhi kebutuhan agregat per m2 sesuai dengan ketentuan. Penghamparan Lapis Pertama Lakukan pekerjaan penghamparan yang meliputi penyiraman aspal dan penaburan agregat. Penyiraman Aspal - panaskan aspal yang digunakan sesuai dengan jenis aspal dan jumlah pengencer, dengan tujuan untuk memperoleh suatu distribusi aspal yang seragam kecuali bila menggunakan aspal emulsi; - pasang lembaran kertas penutup (kertas tebal, kertas semen) pada tempattempat penyiraman dimulai dan berakhir, yang diperlukan untuk mendapatkan batas permukaan yang rapih pada awal dan akhir; - pasang tanda dengan benang atau kapur atau cat pada batas-batas camping pengaspalan sebagai petunjuk bagi operator; - jalankan aspal distributor di atas kertas batas awal dan batang penyemprot dibuka; aspal distributor bergerak maju dengan kecepatan tetap sesuai dengan yang ditetapkan, sampai batas kertas akhir, lalu pipa batang penyemprot ditutup; - singkirkan lembaran kertas; - perbaiki hasil penyemprotan aspal yang tidak merata dengan menggunakan penyemprot aspal (hand sprayer). Penebaran Agregat - gerakkan penebar agregat penutup (chip spreader) maju atau mundur (sesuai tipe chip spreader) dengan kecepatan tetap sambil menebarkan agregat sehingga lapisan aspal akan tertutup agregat sebelum terlewati ban truk jungkit (dump truck) sampai persediaan chip hampir habis; - lanjutkan penebaran agregat segera setelah penyemprotan aspal sehingga seluruh lapisan aspal tertutup dan pada bagian-bagian yang diperlukan penambahan agregat dapat dilakukan penaburan agreget tarnbahan dengan tangan (manual); - teburkan agregat pada jalur yang sudah disemprot aspal, sisi sambungan memanjang aspal selebar 20 cm harus dibiarkan tidak tertutup agregat sehingga pada penyemprotan aspal berikutnya (dari jalur sebelahnya) dapat diperoleh penyemprotan tumpang tindih. Pemadatan dan Penyapuan - lakukan pemadatan dengan pemadat roda karet dengan kecepatan 5 km/jam sebanyak 4-6 lintasan sehingga agregat tertanam dengan baik; - gunakan sapu lidi untuk menebarkan kembali agregat sebelum pemadatan selesai, pada tempat-tempat yang kelebihan agregat (lebih dari tebal satu batu); - bersihkan dengan sapu permukaan jalan dari kelebihan agregat setelah pemadatan. Penghamparan Lapis Kedua. - lakukan penghamparan lapis kedua seperti penghamparan lapis pertama dengan jumlah aspal dan agregat sesuai dengan ketentuan; - gunakan agregat dengan ukurun agregat lebih kecil dibandingkan dengan ukuran agregat lapis pertama dengan takaran penggunaan aspal sesuai perencanaan; - padatkan agregat lapis kedua dengan menggunakan pemadat roda karet sebanyak 4-5 lintasan; - bersihkan dengan sapu permukaan jalan dari kelebihan agregat setelah pemadatan selesai; - pasang pemisah jalur dan rambu-rambu lulu lintas dan jalan dapat dibuka dengan kecepatan maksimum 20 km/jam; - sesuaikan dengan jenis aspal pengikat yang digunakan, untuk pembukaan lalu lintas kecepatan normal, yaitu : (1) aspal cair MC = 2 x 24jam. (2) aspal cair RC = 6 jam. (3) aspal emulsi = 4 jam. (4) aspal keras = 4 jam. Pengawasan Bahan - agregat yang digunakan harus diperiksa, gradasi, kepipihan, kelekatan aspal,abrasi dan kebersihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; - jumlah pemakaian aspal per m2 harus selalu diperiksa dengan tongkat celup (dipstick) atau dengan meletakkan kertas yang berat, dan ukurannya sudah diketahui, di atas permukaan yang akan disiram; penambahan atau pengurangan jumlah aspal perlu dilakukan sesuai dengan kondisi permukaan; - jumlah penggunaan agregat harus diperiksa dengan meletakkan kertas yang berat dan ukurannya telah diketahui di atas permukaan yang akan ditutup agregat; - kerataan hamparan agregat harus mendapat perhatian sebelum pemadatan dilakukan. Alat Manual Ketel aspal. Ketel aspal untuk menyimpan dan memanaskan aspal harus mempunyai kapasitas yang cukup, paling sedikit untuk satu hari pekerjaan, ketel harus dilengkapi dengan alat pembakar hembus, termometer pengukur suhu dan alat yang dapat mengukur secara teliti setiap volume aspal di dalamnya dan harus dapat mengalirkan semua aspal yang ditampungnya. Tongkat besi untuk kalibrasi aspal distributor dengan ukuran bagian dalam, panjang 240 cm, lebar 25 cm, dan tinggi 120 cm harus dapat menampung aspal panas yang disemprotkan aspal distributor dalam waktu dan tekanan pompa tertentu, dan harus dilengkapi dengan kran untuk mengalirkan semua aspal yang ditampungya. Tongkat berskala. Tongkat berskala harus lurus, kaku dan tahan panas untuk mengukur volume aspal dalam kotak besi, dengan cara membaca angka pada tongkat sampai batas permukaan setelah dicelupkan kedalam aspal secara vertikal sampai menyentuh dasar kotak besi berisi aspal, pembacaan dilakukan pada setiap sudut dan tengah kotak, volume aspal dalam kotak adalah rata-rata pembacaan. Peralatan bantu Peralatan bantu yang digunakan berupa sikat ijuk, roda dorong, sapu lidi, kertas tebal/kertas semen, kapur tulis, cat, kuwas, dan rol meter harus dapat berfungsi dengan baik. Masinal Aspal distributor aspal distributor sebelum digunakan harus dikalibrasi agar penyemprotan aspal pada permukaan jalan merata sesuai penggunaan takaran yang direncanakan. takaran penggunaan harus dalam batas-batas toleransi ±5%, maka alat-alat pengukur harus dikalibrasi antara lain: - kecepatan kendaraan. - tekanan pompa. - termometer suhu. - tongkat berskala pengukuran volume. batang penyemprot harus dilengkapi dengan pengatur tinggi dan lebar permukaan yang akan disemprot. Sudut nozel harus disetel secara cepat supaya bentuk semprotan sama, sehingga disribusi penggunaan aspal merata. Tachometer harus kelihatan dengn jelas oleh operetor aspal distributor. Timbangan truck. Timbangan truck biasanya dipasang di lokasi penyimpanan bahan, harus dari jenis batang standar (standard beam type), mempunyai kapasitas yang cukup untuk menimbang semua jenis truk digunakan dalam pengangkutan agregat dan aspal distributor, dan mampu menimbang secara teliti pada pembebanan antara10 kg beban total. Penyemprot aspal manual Penyemprotan aspal manual digunakan hanya untuk menyemprotkan aspal pada bagian permukaan jalan yang tidak bisa dengan aspal distributor atau pada bagian yang tidak rata. Sebelum digunakan harus dicoba dengan ketinggian dan kecepatan bergerak untuk dapat diperoleh takaran pemakaian aspal sesuai dengan aspal yang disyaratkan. Penebar agregat peutup Alat penebar agregat harus dapat menebar agregat secara merata sesuai kebutuhan, bergerak maju atau mundur (sesuai alat penebar agregat) dengan kecepatan tetap sambil menebarkan agregat sehingga lapisan aspal akan tertutup agregat sebelum terlewati ban truk jungkit sampai persiapan habis. Penebar agregat harus dilengkapi dengan pengatur bukaan lubang, lebar penebaran agregat untuk mendapatkan volume agregat sesuai dengan kebutuhan. Penghamparan agregat harus segera dilaksanakan langsung setelah penyemprotan aspal pada saat itu juga, sehingga seluruh lapisan aspal tertutup, pada bagian-bagian yang perlu penambahan agregat dapat dilakukan dengan menaburkan agregat cara manual. Pemadat Pemadatan harus menggunakan pemadat roda karet dengan lebar tidak kurang dari 1,5 meter dengan kecepatan 5 km/jam sebanyak 4-6 lintasan, segera setelah penebar agregat penutup ditebarkan; pemadat roda besi dapat digunakan bila agregat penutup cukup kuat, dan tidak terjadi pecah. 3. Kualitas pekerjaan terhadap: Biaya 1) Pengukuran Untuk Pembayaran a) Pengukuran Aspal Aspal harus diukur untuk pembayaran dalam satuan liter sebagai volume nominal yang telah terpakai dan telah diterima pada setiap lintasan penyemprotan atau penyemprotan secara manual, dikoreksi terhadap pemuaian akibat temperatur dengan volume yang setara pada suhu 15 ºC. Volume nominal harus didefinisikan sebagai luas permukaan yang telah disemprot dengan aspal. Untuk pembayaran, takaran pemakaian nominal aspal untuk setiap lintasan penyemprotan atau penyemprotan secara manual, harus diambil yang lebih kecil dari ketentuan di bawah ini: Takaran pemakaian yang telah diperintahkan Direksi Pekerjaan, ditambah toleransi yang diperkenankan Spesifikasi ini. Takaran rata-rata pemakaian yang telah disemprot dan diukur sesuai dengan Spesifikasi ini. Pengukuran Agregat BURDA yang diukur untuk pembayaran harus dalam satuan meter persegi permukaan jalan yang telah diberi BURDA dan telah selesai dan diterima sesuai Spesifikasi ini dan Gambar Rencana. Pengukuran Perbaikan Pekerjaan. Bila perbaikan pekerjaan pelaburan yang tidak memenuhi ketentuan telah dilaksanakan sesuai perintah Direksi Pekerjaan maka kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah merupakan pekerjaan yang seharusnya dibayar jika pekerjaan yang semula diterima. Tidak ada pembayaran tambahan untuk suatu pekerjaan tambahan atau kuantitas tambahan atau pengujian ulang karena pekerjaan perbaikan tersebut. 2) Dasar Pembayaran Kuantitas yang sebagaimana ditentukan di atas harus dibayar menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang telah tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran itu harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan dan penghamparan seluruh bahan, termasuk seluruh pekerja, peralatan, perlengkapan, dan biaya tidak terduga yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan seperti diuraikan dalam Spesifikasi ini. Mutu Pengendalian mutu yang harus dilaksanakan sebagai berikut: agregat yang digunakan harus diperiksa, gradasi, kepipihan, kelekatan aspal,abrasi dan kebersihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; untuk jalan baru, lapis resap ikat harus diperiksa jumlah dan kerataannya ; untuk jalan lama lapis ikat, sudah diperrhitungkan pada penyemprotan aspal pertama; temperatur aspal pada aspal distributor harus selalu dijaga, supaya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan ; jumlah pemakaian aspal per m2 harus selalu diperiksa dengan tongkat celup (dipstick) atau dengan meletakkan kertas yang berat, dan ukurannya sudah diketahui, di atas permukaan yang akan disiram; penambahan atau pengurangan jumlah aspal perlu dilakukan sesuai dengan kondisi permukaan; jumlah penggunaan agregat harus diperiksa dengan meletakkan kertas yang berat dan ukurannya telah diketahui di atas permukaan yang akan ditutup agregat; kerataan hamparan agregat harus mendapat perhatian sebelum pemadatan dilakukan; periksa pada sambungan penyemprotan aspal arah memanjang selebar 20 cm tidak bolehh dicampur agregat penutup, sehingga penyemprotan tumpang tindih dilakukan dari jalur sebelahnya. 4. Dilaksanakan oleh: Kontraktor Pelaksanaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : keselamatan para pelaksna dan pengawas serta masyarakat yang sedang berada dalam daerah pekerjaan; masalah lingkungan; kelancaran arus lalu lintas pada daerah pekerjaan; pekerjaan dilaksanakan pada cuaca baik; penyediaan sarana penerangan yang cukup bila pekerjaan dilaksanakan pada malam hari; efektifitas pengoperasian alat agar dapat bekerja secara terus menerus pada kecepatan normal (sumber: http://spongebean.blogspot.com/2009/01/laburan-aspal-dua-lapis-burda_27.html)
Selengkapnya...

SEJARAH REKAYASA JALAN

Sejarah perkembangan jalan dimulai dengan sejarah manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Dengan demikian perkembangan jalan saling berkaitan dengan teknik jalan, seiring dengan perkembangan teknologi yang ditemukan manusia.
Pada awalnya jalan raya hanya berupa jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejak-jejak berubah menjadi jalan setapak yang masih belum berbentuk Jalan yang rata. Dengan dipergunakan alat transportasi seperti hewan, kereta, atau yang lainnya, mulai dibuat jalan yang rata.
Sejarah perkembangan jalan di Indonesia yang tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pembangunan jalan Daendles pada zaman Belanda, yang dibangun dari anyer di Banten sampai Panarukan di Banyuwangi Jawa Timur. Yang diperkirakan 1000 km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa pada akhir abad 18. Tujuan pembangunan pada saat itu terutama untuk kepentingan strategi dan dimasa tanam paksa untuk memudahkan pengangkutan hasil bumi.
Jalan Daendles tersebut belum direncanakan secara teknis baik geometrik maupun perkerasannya. Konstruksi perkerasan jalan berkembang pesat pada jaman keemasan Romawi. Pada saat itu telah dimulai dibangun jalan-jalan yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan. Perkembangan konstruksi perkerasan jalan seakan terhenti dengan runtuhnya kekuasaan Romawi sampai abad 18.
Pada akhir abad 18, Thomas Telford dari Skotlandia (1757-1834) ahli jembatan lengkung dari batu, menciptakan konstruksi perkerasan jalan yang prinsipnya sama seperti jembatan lengkung seperti berikut ini ;
“ Prinsip desak-desakan dengan menggunakan batu-batu belah yang dipasang berdiri dengan tangan “.
Konstruksi ini sangat berhasil kemudian disebut “Sistem Telford”.













Pada waktu itu pula John Mc Adam (1756 – 1836), memperkenalkan kontruksi perkerasan dengan prinsip “tumpang-tindih” dengan menggunakan batu-batu pecah dengan ukuran terbesar ( 3“). Perkerasan sistem ini sangat berhasil pula dan merupakan prinsip pembuatan jalan secara masinal/mekanis (dengan mesin). Selanjutnya sistem ini disebut “Sistem Mc. Adam”.




Sampai sekarang ini kedua sistem perkerasan tersebut masih sering dipergunakan di daerah–daerah di Indonesia dengan menggabungkannya menjadi sistem Telford-Mc Adam ialah utk bagian bawah sistem Telford dan bagian atasnya sistem Mc Adam.
Perkerasan jalan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat ditemukan pertama kali di Babylon pada tahun 625 SM, tetapi perkerasan jenis ini tidak berkembang sampai ditemukan kendaraan bermotor oleh Gofflieb Daimler dan Karl Benz pada tahun 1880. Mulai tahun 1920 sampai sekarang teknologi konstruksi perkerasan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat maju pesat. Di Indonesia perkembangan perkerasan aspal dimulai pada tahap awal berupa konstruksi Telford dan Macadam yang kemudian diberi lapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar yang kemudian berkembang menjadi lapisan penetrasi (Lapisan Burtu, Burda Buras). Tahun 1980 diperkenalkan perkerasan jalan dengan aspal: emulsi dan Butas, tetapi dalam pelaksanaan atau pemakaian aspal butas terdapat permasalahan dalam hal variasi kadar aspalnya yang kemudian disempurnakan pada tahun 1990 dengan teknologi beton mastic, perkembangan konstruksi perkerasan jalan. menggunakan aspal panas (hot mix) mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1975, kemudian disusul dengan jenis yang lain seperti: aspal beton (AC) dan lain-lain.
Konstruksi perkerasan menggunakan semen sebagai bahan pengikat telah ditemukan pada tahun 1928 di London tetap; konstruksi perkerasan ini mulai berkembang pesat sejak tahun 1970 dimana mulai diperkenalkannya pembangunan perkerasan jalan sesuai dengan fungsinya. Sedangkan perencanaan geometrik jalan seperti sekarang ini baru dikenal sekitar pertengahan tahun 1960 kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak tahun 1980.
Perencanaan Geometrik Jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik jalan sehingga dapat memenuhi, fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan optimum (keamanan dan kenyamanan) pada arus lalu-lintas dan sebagai akses kerumah-rumah. Dalam lingkup perencanaan geometrik jalan tidak termasuk perencanaan tebal perkerasan jalan walaupun dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan jalan seutuhnya, demikian pula dengan drainase jalan.
Tujuan dari perencanaan Geometrik jalan adalah “menghasilkan infrastruktur yang aman, effisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya pelaksanaan”. Ruang, bentuk, dan ukuran jalan dikatakan baik, jika dapat memberi rasa aman dan nyaman kepada pemakai jalan.
Selengkapnya...

Minggu, 18 Desember 2011

KONSEP DASAR PNPM MANDIRI PERDESAAN

Fenomena Kemiskinaan
Kemiskinan seolah menjadi momok yang terus membelenggu masyarakat sejak lama. Ada banyak faktor penyebab dimana satu dengan yang lainnya saling terkait. Tingkat pendidikan yang rendah dan infrastruktur yang minim dikatakan memberi andil besar penyebab kemiskinan ini. Disisi lain potensi besar yang dimiliki oleh desa seolah belum belum cukup mengangkat kehidupan masyarakat dari lembah keterbasan. Dukungan fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan yang terbatas menambah beban hidup masyarakat.
Fenomena kemiskinan ini oleh sebagian elemen masyarakat bahkan menjadikannya sebagai alasan untuk mengkritik pemerintah yang dikatakan seolah lalai, gagal atau apalah namanya. Tentu adalah sikap bijaksana atas kritikan tersebut tetapi tidak 100% juga kalau mengatakan pemerintah tidak peduli terhadap permasalahan ini.
Ada banyak program yang telah diluncurkan oleh pemerintah dalam menjawab permasalahan tersebut baik yang dikelola oleh lingkup departemen maupun program yang langsung pengelolaannya diserahkan kepada masyarkat dengan sistem swakelola.

Konsep PNPM Mandiri Perdesaan
Berangkat dari komplesitas permasalahan tersebut, Pemerintah telah menelurkan beragam program dimana salah satunya adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM MPd sebagai program pemberdayaan terbesar di Indonesia lahir atas dasar keprihatin atas masalah kemiskinan di Indonesia.
Semenjak diberlakukannya program PNPM Mandiri dari tahun 2003 yang dulunya bernama PPK yang kemudian diperluas menjadi PNPM secara nasional sejak tahun 2007 memiliki visi tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah: (1) peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3) pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; (5) pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi yang dikembangkan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan, maka PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran dilakukan melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK).


Tujuan PNPM Mandiri Perdesaan

Tujuan Umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

Tujuan khususnya meliputi:
a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan
b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber daya lokal
c. Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pengelolaan pembangunan partisipatif
d. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan oleh masyarakat
e. Melembagakan pengelolaan dana bergulir
f. Mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa
g. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan


Prinsip Dasar PNPM MPd
Sesuai dengan Pedoman Umum, PNPM Mandiri Perdesaan mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu mendorong terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Prinsip-prinsip itu meliputi:
1. Bertumpu pada pembangunan manusia
2. Otonomi
3. Desentralisasi
4. Berorientasi pada masyarakat miskin
5. Partisipasi
6. Kesetaraan dan keadilan gender
7. Demokratis
8. Transparansi dan Akuntabel
9. Prioritas
10. Keberlanjutan

Ketentuan Dasar PNPM MPd

Kegiatan yang akan dibiayai melalui dana BLM diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria:

a. Lebih bermanfaat bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin
b. Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan
c. Dapat dikerjakan oleh masyarakat
d. Didukung oleh sumber daya yang ada
e. Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan

Jenis-jenis kegiatan yang dibiayai melalui BLM PNPM Mandiri Perdesaan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin
b. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat (pendidikan nonformal)
c. Kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal)
d. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP)
Satu hal yang penting adalah bahwa pelaksanaan kegiatan yang didanai melalui PNPM MPd harus didukung dengan swadaya sebagai wujud partisipasi dan kepedulian masyarakat atas pembangunan di desanya.
Selengkapnya...

JEMBATAN BETON

Jembatan adalah suatu bangunan konstruksi diatas sungai yang digunakan sebagai prasarana lalu lintas darat.
I.2. Kriteria Sistem
Lingkup jembatan dalam proyek ini adalah jem,batan yang melengkapi sisitem lalulintas ekonomi dan transportasi masyarakat desa, yaitu :
 Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan desa dengan desa lain atau kota sebagai prasarana perhubungan ekonomi dan komunikasi desa;
 Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan perkampungan dengan pusat pemerintahan desa atau pusat kegiatan ekonomi/pasar desa.
 Jembatan pada jalan desa yang menghubungkan perkampungan dengan pusat kegiatan produksi, seperti : pertanian, perkebunan, dll.
I.3. Teknologi dan Jenis Konstruksi
Perencanaan teknis dilaksanakan oleh Konsultan Pendamping, dibantu Kepala Pelaksana (mandor) dan alternative desain sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pelaksanaan dan pemeliharaan dilakukan oleh masyarakat desa itu sendiri dengan bahan bangunan diutamakan dari bahan yang ada/mudah diperoleh di daerah tersebut.
I.4. Jenis Konstruksi
Kriteria jenis konstruksi yang disarankan dalam proyek ini adalah :
 Jembatan untuk lalulintas orang dan kendaraan roda dua dengan konstruksi dari bambu atau kayu.
 Jembatan untuk lalulintas kendaraan beroda empat dengan beban ringan 3,5 ton, yaitu jembatan kayu dan jembatan kayu dengan gelagar besi.

ALTERNATIF PILIHAN KONSTRUKSI JEMBATAN
Jenis Konstruksi Fungsi Pemakaian Ukuran Konstruksi
Jembatan Bambu Pejalan kaki & roda dua Lebar maks. = 2,0 meter
Panjang maks = 10,0 meter
Jembatan Gantung Pejalan kaki & roda dua Lebar maks. = 1,5 meter
Panjang maks = 60,0 meter
Jembatan Kayu Kendaraan roda empat beban ringan Lebar maks. = 3,5 meter
Panjang maks = 6,0 meter
Jembatan Kayu dengan Gelagar Besi Kendaraan roda empat beban ringan Lebar maks. = 4,5 meter
Panjang maks = 15,0 meter
Catatan : Gunakan bentang dengan kelipatan 3 meter untuk jembatan gelagar kayu, dan 5 meter bila menggunakan gelagar profil baja.
Jembatan konstruksi beton dengan gelagar beton dan lantai plat beton dapat digunakan bila keadaan mengijinkan.
Untuk desain dan konstrusi jembatan beton konsultan pendamping dapat menggunakan Standar Bina Marga / KIMPRASWIL untuk jalan kabupaten.
Keuntungan dan kerugian penggunaan jembatan beton dibanding jembatan kayu atau jembatan gelagar besi, antara lain:

Keuntungan
- Masa pakainya lebih lama
- Kebutuhan untuk pemeliharaan seharusnya/relatif lebih ringan
- Harga tidak jauh berbeda dengan jembatan kayu, dan lebih murah daripada gelagar besi
- Dapat dibangun di tempat yang tidaj ada kayu dan pengangkutan gelagar besi sangat sulit/relatif mahal
- Masyarakat mendapatkan ketrampilan baru, yaitu cara menggunakan bahan beton yang notabene sangat dipengaruhi oleh tingkat dan kualitas pemahaman struktur beton dan cara pengerjaannya.
Kerugian
- Perlu ketrampilan khusus dalam desain
- Perlu pengawasan yang tenaga trampil yang dapat mengawasi tanpa meninggalkan lokasi bangunan
- Perlu perhatian khusus untuk menjamin kualitas pekerjaan
- Sangat peka terhadap penurunan tanah (settlement)/ turunnya pondasi, maka perlu pondasi yang terjamin kuat
- Lebih sulit pemeliharaan bila ada kerusakan
- Kerusakan lebih sulit dideteksi sampai dengan jembatan ambruk, maka lebih berbahaya
- Bila dibuat lebar dan panjang, proporsi biayanya sangat besar, dan proporsi dana untuk bahan lebih tinggi dibanding proporsi untuk tenaga kerja
- Tanpa pengawasan yang ketat, resiko kegagalan cukup besar
- Ketrampilan untuk membangun jembatan beton tidak dapat diterapkan oleh masyarakat sendiri pada masa pasca proyek, karena sangat bergantung pada konsultan dan pemngawas. Mereka tidak mendapatkan ketrampilan yang dapat diterapkan pada kebutuhan lain-lain.
Persyaratan untuk Jembatan Beton
Karena masalah-masalah yang telah diuraikan diatas, maka perlu beberapa pembatasan dan persyaratan untuk jembatan beton, sebagai berikut :
1. Ukuran bentang dibatasi yaitu 6 meter. Untuk bentang lebih panjang harus mendapatkan persetujuan dari konsultan inti dan Pimpro berdasarkan hasil dan temuan di lapangan, dan hal ini perlu didukung dengan alasan yang sangat kuat
2. Desainer harus sudah berpengalaman dalam pembuatan jembatan beton
3. Harus tersedia tenaga pengawas lapangan yang sudah berpengalaman dengan pembuatan struktur yang sama. Orang tersebut harus siap bekerja di tempat jembatan selama pelaksanaan jembatan, dan tidak boleh merangkap pengawas lokasi proyek lain.
4. Pondasi harus jelas kuat dan stabil, yang dapat diperiksa melalui tes pit atau pengeboran (soil auger). Jembatan beton tidak diijinkan pada lokasi yang mempunyai sifat tanah kurang stabil dan daya tahan lemah. Jembatan beton untuk lokasi dengan tanah kurang baik memerlukan suatu penelitian yang cukup mahal, termasuk test laboratorium tanah, dengan pondasi yang rumit dan mahal. Harganya sudah tidak memenuhi persyaratan yang ada pada pedoman operasional program.

Nah, buat agan-agan para FT yang pingin referensi gambar jembatan beton bentang 6 meter, link dibawah dapat agan-agan ikuti sebagai contoh desain but jangan lupa tetep harus dikonsultasikan dengan fastekab n para engineer yang lebih pengalaman.
Gambar udah dalam bentuk autocad agar mudah agan-agan edit.


download jembatan beton bentang 6 m
Selengkapnya...

MODUL PELATIHAN TP3

Dalam rangka menyelenggarakan sebuah pelatihan tentunya ada banyak hal yang harus dipersiapkan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa hal penting tersebut antara lain :1. ToR (Term of Reference)
ToR atau dikenal sebagai kerangka acuan memuat latar belakang pelatihan, tujuan yang ingin dicapai, peserta dan pelatih, waktu pelaksanaan dan pendanaan.
2. Matrik kurikulum
Dalam matrik kurikulum ini tertuang pokok dan sub pokok bahasan, tujuan masing-masing pokok bahasan, metode penyampaian dan alokasi waktu. Matrik kurikulum ini dibuat berdasarkan atas Trainning Need Assesment (TNA) yaitu penilaian kebutuhan pelatihan.
3. Lesson plan
Lesson plan merupakan pantuan pelatih dalam memfasilitasi pelatihan termasuk rencana alokasi waktu pada saat penyampaian materi pelatihan
4. Jadwal pelatihan
Berisi materi pokok bahasan yang akan disampaikan pada keseluruhan rencana pelatihan termasuk didalamnya alokasi waktu dan siapa faslilitatornya.
5. Modul dan bahan bacaan
Merupakan ulasan materi dari masing-masing pokok bahasan sebagai bahan pegangan pelatih dan peserta.
Nah, bagi rekan-rekan fasilitator yang sebentar lagi menyelenggarakan pelatihan Tim Pemelihara dan Pelestari Prasarana (TP3) modul berikut ini mungkin bisa melengkapi bahan bacaan agan dan peserta. Modul tersebut silakan disesuaikan dengan kebutuhan agan-agan. So, check it up!
lesson plan pelatihan TP3
modul pelatihan TP3
Selengkapnya...

Jumat, 16 Desember 2011

ADOLF HITLER LARI DAN MATI DI INDONESIA

Iseng-iseng buka obrolan di kaskus (http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1827385) eh, nemu topik yang menarik dimana salah seorang yang bernama Sosrohusodo yang konon ketika bertugas sebagai di dokter di Pulau sumbawa pernah bertemu dengan seseorang yang punya riwayat mirip HIttler. Entah benar atau tidak wallahualam namun topik ini menjadi hangat di kaskus.
Jika saja ada yang rajin menyimpan klipingan artikel harian “Pikiran Rakyat” sekitar tahun 1983, tentu akan menemukan tulisan dokter Sosrohusodo mengenai pengalamannya bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman bernama Poch di pulau Sumbawa Besar pada tahun 1960. Dokter tua itu kebetulan memimpin sebuah rumah sakit besar di pulau tersebut.

Tapi bukan karena mengupas kerja dokter Poch, jika kemudian artikel itu menarik perhatian banyak orang, bahkan komentar sinis dan cacian! Namun kesimpulan akhir artikel itulah yang membuat banyak orang mengerutkan kening. Sebab dengan beraninya Sosro mengatakan bahwa dokter tua asal Jerman yang pernah berbincang-bincang dengannya, tidak lain adalah Adolf Hitler, mantan diktator Jerman yang super terkenal karena telah membawa dunia pada Perang Dunia II!

Beberapa “bukti” diajukannya, antara lain dokter Jerman tersebut cara berjalannya sudah tidak normal lagi, kaki kirinya diseret. Tangan kirinya selalu gemetar. Kumisnya dipotong persis seperti gaya aktor Charlie Chaplin, dengan kepala plontos. Kondisi itu memang menjadi ciri khas Hitler pada masa tuanya, seperti dapat dilihat sendiri pada buku-buku yang menceritakan tentang biografi Adolf Hitler (terutama saat-saat terakhir kejayaannya), atau pengakuan Sturmbannführer Heinz Linge, bekas salah seorang pembantu dekat sang Führer. Dan masih banyak “bukti” lain yang dikemukakan oleh dokter Sosro untuk mendukung dugaannya.

Keyakinan Sosro yang dibangunnya dari sejak tahun 1990-an itu hingga kini tetap tidak berubah. Bahkan ia merasa semakin kuat setelah mendapatkan bukti lain yang mendukung ‘penemuannya’. “Semakin saya ditentang, akan semakin keras saya bekerja untuk menemukan bukti-bukti lain,” kata lelaki yang lahir pada tahun 1929 di Gundih, Jawa Tengah ini ketika ditemui di kediamannya di Bandung.

Andai saja benar dr. Poch dan istrinya adalah Hitler yang tengah melakukan pelarian bersama Eva Braun, maka ketika Sosro berbincang dengannya, pemimpin Nazi itu sudah berusia 71 tahun, sebab sejarah mencatat bahwa Adolf Hitler dilahirkan tanggal 20 April 1889. “Dokter Poch itu amat misterius. Ia tidak memiliki ijazah kedokteran secuilpun, dan sepertinya tidak menguasai masalah medis,” kata Sosro, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang sempat bertugas di pulau Sumbawa Besar ketika masih menjadi petugas kapal rumah sakit Hope.

Sebenarnya, tumbuhnya keyakinan pada diri Sosro mengenai Hitler di pulau Sumbawa Besar bersama istrinya Eva Braun, tidaklah suatu kesengajaan. Ketika bertugas di pulau tersebut dan bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman, yang ada pada benak Sosro baru tahap kecurigaan saja.

Meskipun begitu, ia menyimpan beberapa catatan mengenai sejumlah “kunci” yang ternyata banyak membantu. Perhatiannya terhadap literatur tentang Hitler pun menjadi kian besar, dan setiap melihat potret tokoh tersebut, semakin yakin Sosro bahwa dialah orang tua itu, orang tua yang sama yang bertemu dengannya di sebuah pulau kecil d Indonesia!

Ketidaksengajaan itu terjadi pada tahun 1960, berarti sudah dua puluh tahun lebih ia meninggalkan pulau Sumbawa Besar.

Suatu saat, seorang keponakannya membawa majalah Zaman edisi no.15 tahun 1980. Di majalah itu terdapat artikel yang ditulis oleh Heinz Linge, bekas pembantu dekat Hitler, yang berjudul “Kisah Nyata Dari Hari-Hari Terakhir Seorang Diktator”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.

Pada halaman 59, Linge mula-mula menceritakan mengenai bunuh diri Hitler dan Eva Braun, serta cara-cara membakar diri yang kurang masuk di akal. Kemudian Linge membeberkan keadaan Hitler pada waktu itu.

“Beberapa alinea dalam tulisan itu membuat jantung saya berdetak keras, seperti menyadarkan saya kembali. Sebab di situ ada ciri-ciri Hitler yang juga saya temukan pada diri si dokter tua Jerman. Apalagi setelah saya membaca buku biografi ‘Hitler’. Semuanya ada kesamaan,” ungkap ayah empat anak ini.

Heinz Linge menulis, “beberapa orang di Jerman mengetahui bahwa Führer sejak saat itu kalau berjalan maka dia menyeret kakinya, yaitu kaki kiri. Penglihatannya pun sudah mulai kurang terang serta rambutnya hampir sama sekali tidak tumbuh... kemudian, ketika perang semakin menghebat dan Jerman mulai terdesak, Hitler menderita kejang urat.”

Linge melanjutkan, “di samping itu, tangan kirinya pun mulai gemetar pada waktu kira-kira pertempuran di Stalingrad (1942-1943) yang tidak membawa keberuntungan bagi bangsa Jerman, dan ia mendapat kesukaran untuk mengatasi tangannya yang gemetar itu.” Pada akhir artikel, Linge menulis, “tetapi aku bersyukur bahwa mayat dan kuburan Hitler tidak pernah ditemukan.”

Lalu Sosro mengenang kembali beberapa dialog dia dengan “Hitler”, saat Sosro berkunjung ke rumah dr. Poch. Saat ditanya tentang pemerintahan Hitler, kata Sosro, dokter tua itu memujinya. Demikian pula dia menganggap bahwa tidak ada apa-apa di kamp Auschwitz, tempat ‘pembantaian’ orang-orang Yahudi yang terkenal karena banyak film propaganda Amerika yang menyebutkannya.

“Ketika saya tanya tentang kematian Hitler, dia menjawab bahwa dia tidak tahu sebab pada waktu itu seluruh kota Berlin dalam keadaan kacau balau, dan setiap orang berusaha untuk lari menyelamatkan diri masing-masing,” tutur Sosrohusodo.

Di sela-sela obrolan, dr. Poch mengeluh tentang tangannya yang gemetar. Kemudian Sosro memeriksa saraf ulnarisnya. Ternyata tidak ada kelainan, demikian pula tenggorokannya. Ketika itu, ia berkesimpulan bahwa kemungkinan “Hitler” hanya menderita parkisonisme saja, melihat usianya yang sudah lanjut.

Yang membuat Sosro terkejut, dugaannya bahwa sang dokter mungkin terkena trauma psikis ternyata diiyakan oleh dr. Poch! Ketika disusul dengan pertanyaan sejak kapan penyakit itu bersarang, Poch malah bertanya kepada istrinya dalam bahasa Jerman.

“Itu kan terjadi sewaktu tentara Jerman kalah perang di Moskow. Ketika itu Goebbels memberi tahu kamu, dan kamu memukul-mukul meja,” ucap istrinya seperti ditirukan oleh Sosro. Apakah yang dimaksud dengan Goebbels adalah Joseph Goebbels, Menteri Propaganda Jerman yang terkenal setia dan dekat dengan Hitler? Istrinya juga beberapa kali memanggil dr. Poch dengan sebutan “Dolf”, yang mungkin merupakan kependekan dari Adolf!

Setelah memperoleh cemoohan sana-sini sehubungan dengan artikelnya, tekad Sosrohusodo untuk menuntaskan masalah ini semakin menggebu. Ia mengaku bahwa kemudian memperoleh informasi dari pulau Sumbawa Besar bahwa Poch sudah meninggal di Surabaya. Beberapa waktu sebelum meninggal, istrinya pulang ke Jerman. Poch sendiri konon menikah lagi dengan nyonya S, wanita Sunda asal Bandung, karyawan di kantor pemerintahan di pulau Sumbawa Besar!

Untuk menemukan alamat nyonya S yang sudah kembali lagi ke Bandung, Sosro mengakui bukanlah hal yang mudah. Namun akhirnya ada juga orang yang memberitahu. Ternyata, ia tinggal di kawasan Babakan Ciamis! Semula nyonya S tidak begitu terbuka tentang persoalan ini. Namun karena terus dibujuk, sedikit demi sedikit mau juga nyonya S berterus terang.

Begitu juga dengan dokumen-dokumen tertulis peninggalan suaminya kemudian diserahkan kepada Sosrohusodo, termasuk foto saat pernikahan mereka, plus rebewes (SIM) milik dr. Poch yang ada cap jempolnya. Dari nyonya S diketahui bahwa dr. Poch meninggal tanggal 15 Januari 1970 pukul 19.30 pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya akibat serangan jantung. Keesokan harinya dia dimakamkan di desa Ngagel.

Dalam salah satu dokumen tertulis, diakuinya bahwa ada yang amat menarik dan mendukung keyakinannya selama ini. Pada buku catatan ukuran saku yang sudah lusuh itu, terdapat alamat ratusan orang-orang asing yang tinggal di berbagai negara di dunia, juga coretan-coretan yang sulit dibaca. Di bagian lainnya, terdapat tulisan steno. Semuanya berbahasa Jerman. Meskipun tidak ada nama yang menunjukkan kepemilikan, tapi diyakini kalau buku itu milik suami nyonya S.

Di sampul dalam terdapat kode J.R. KepaD no.35637 dan 35638, dengan masing-masing nomor itu ditandai dengan lambang biologis laki-laki dan wanita. “Jadi kemungkinan besar, buku itu milik kedua orang tersebut, yang saya yakini sebagai Hitler dan Eva Braun,” tegasnya dengan suara yang agak parau.

Negara yang tertulis pada alamat ratusan orang itu antara lain Pakistan, Tibet, Argentina, Afrika Selatan, dan Italia. Salah satu halamannya ada tulisan yang kalau diterjemahkan berarti : Organisasi Pelarian. Tuan Oppenheim pengganti nyonya Krüger. Roma, Jl. Sardegna 79a/1. Ongkos-ongkos untuk perjalanan ke Amerika Selatan (Argentina).

Lalu, ada pula satu nama dalam buku saku tersebut yang sering disebut-sebut dalam sejarah pelarian orang-orang Nazi, yaitu Prof. Dr. Draganowitch, atau ditulis pula Draganovic. Di bawah nama Draganovic tertulis Delegation Argentina da imigration Europa – Genua val albaro 38. secara terpisah di bawahnya lagi tertera tulisan Vatikan. Di halaman lain disebutkan, Draganovic Kroasia, Roma via Tomacelli 132.

Majalah Intisari terbitan bulan Oktober 1983, ketika membahas Klaus Barbie alias Klaus Altmann bekas polisi rahasia Jerman zaman Nazi, menyebutkan alamat tentang Val Albaro. Disebutkan pula bahwa Draganovic memang memiliki hubungan dekat dengan Vatikan Roma. Profesor inilah yang membantu pelarian Klaus Barbie dari Jerman ke Argentina. Pada tahun 1983 Klaus diekstradisi dari Bolivia ke Prancis, negara yang menjatuhkan hukuman mati terhadapnya pada tahun 1947.
“Masih banyak alamat dalam buku ini, yang belum seluruhnya saya ketahui relevansinya dengan gerakan Nazi. Saya juga sangat berhati-hati tentang hal ini, sebab menyangkut negara-negara lain. Saya masih harus bekerja keras menemukan semuanya. Saya yakin kalau nama-nama yang tertera dalam buku kecil ini adalah para pelarian Nazi!” tandasnya.

Mengenai tulisan steno, diakuinya kalau ia menghadapi kesulitan dalam menterjemahkannya ke dalam bahasa atau tulisan biasa. Ketika meminta bantuan ke penerbit buku steno di Jerman, diperoleh jawaban bahwa steno yang dilampirkan dalam surat itu adalah steno Jerman “kuno” sistem Gabelsberger dan sudah lebih dari 60 tahun tidak digunakan lagi sehingga sulit untuk diterjemahkan.

Tetapi penerbit berjanji akan mencarikan orang yang ahli pada steno Gabelsberger. Beberapa waktu lamanya, datang jawaban dari Jerman dengan terjemahan steno ke dalam bahasa Jerman. Sosrohusodo menterjemahkannya kembali ke dalam bahasa Indonesia. Judul catatan dalam bentuk steno itu, kurang lebih berarti “keterangan singkat tentang pengejaran perorangan oleh Sekutu dan penguasa setempat pada tahun 1946 di Salzburg”. Kota ini terdapat di Austria.

Di dalamnya berkisah tentang “kami berdua, istri saya dan saya pada tahun 1945 di Salzburg”. Tidak disebutkan siapakah ‘kami berdua’ di situ. Dua insan tersebut, kata catatan itu, dikejar-kejar antara lain oleh CIC (dinas rahasia Amerika Serikat). Pada pokoknya, menggambarkan penderitaan sepasang manusia yang dikejar-kejar oleh pihak keamanan.

Di dalamnya juga terdapat singkatan-singkatan yang ditulis oleh huruf besar, yang kalau diurut akan menunjukkan rute pelarian keduanya, yaitu B, S, G, J, B, S, R. “Cara menyingkat seperti ini merupakan kebiasaan Hitler dalam membuat catatan, seperti yang pernah saya baca dalam literatur yang lainnya,” Sosrohusodo memberikan alasan.

Dari singkatan-singkatan itu, lalu Sosro mencoba untuk mengartikannya, yang kemudian dikaitkan dengan rute pelarian. Pelarian dimulai dari B yang berarti Berlin, lalu S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Beograd), S (Sarajevo) dan R (Roma). Tentang Roma, Sosro menjelaskan bahwa itu adalah kota terakhir di Eropa yang menjadi tempat pelariannya. Setelah itu mereka keluar dari benua tersebut menuju ke suatu tempat, yang tidak lain tidak bukan adalah pulau Sumbawa Besar di Nusantara tercinta!

Ia mengutip salah satu tulisan dalam steno tadi : “Pada hari pertama di bulan Desember, kami harus pergi ke R untuk menerima suatu surat paspor, dan kemudian kami berhasil meninggalkan Eropa”. Ini, kata Sosro, sesuai dengan data pada paspor dr. Poch yang menyebutkan bahwa paspor bernomor 2624/51 diberikan di Rom (tanpa huruf akhir A)”. Di buku catatan berisi ratusan alamat itu, nama Dragonic dikaitkan dengan Roma, begitulah Sosro memberikan alasan lainnya.

Lalu mengenai Berlin dan Salzburg, diterangkannya dengan mengutip majalah Zaman edisi 14 Mei 1984. Dikatakan bahwa sejarah telah mencatat peristiwa jatuhnya pesawat yang membawa surat-surat rahasia Hitler yang jatuh di sekitar Jerman Timur pada tahun 1945. “Ini juga menunjukkan rute pelarian mereka,” katanya lagi.

Lalu bagaimana komentar nyonya S yang disebut-sebut Sosro sebagai istri kedua dr. Poch? Konon ia pernah berterus terang kepada Sosro. Suatu hari suaminya mencukur kumis mirip kumis Hitler, kemudian nyonya S mempertanyakannya, yang kemudian diiyakan bahwa dirinya adalah Hitler. “Tapi jangan bilang sama siapa-siapa,” begitu Sosro mengutip ucapan nyonya S.

Membaca dan menyimak ulasan dr. Sosrohusodo, sekilas seperti ada saling kait mengkait antara satu dengan yang lainnya. Namun masih banyak pertanyaan yang harus diajukan kepada Sosro, dengan tidak bermaksud meremehkan pendapat pribadinya berkaitan dengan Hitler, sebab mengemukakan pendapat adalah hak setiap warga negara.


Bahkan Sosrohusodo sudah membuat semacam diktat yang memaparkan pendapatnya tentang Hitler, dilengkapi dengan sejumlah foto yang didapatnya dari nyonya S. Selain itu, isinya juga mengisahkan tentang pengalaman sejak dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hingga bertugas di Bima, Kupang, dan Sumbawa Besar. Ia juga telah mengajukan hasil karyanya ke berbagai pihak, namun belum ada tanggapan. “Padahal tidak ada maksud apa-apa di balik kerja saya ini, hanya ingin menunjukkan bahwa Hitler mati di Indonesia,” katanya mantap.

Bukan hanya Sosro yang mempunyai teori tentang pelarian Hitler dari Jerman ke tempat lain, tapi beberapa orang di dunia ini pernah mengungkapkannya dalam media massa. Peluang untuk berteori seperti itu memang ada, sebab ketika pemimpin Nazi tersebut diduga mati bersama Eva Braun tahun 1945, tidak ditemukan bukti utama berupa jenazah!

Adalah tugas para pakar dalam bidang ini untuk mencoba mengungkap segala sesuatunya, termasuk keabsahan dokumen yang dimiliki oleh Sosrohusodo, nyonya S, atau makam di Ngagel yang disebut sebagai tempat bersemayamnya dr. Poch.

Mungkin para ahli forensik dapat menjelaskannya lewat penelitian terhadap tulang-tulang jenazahnya. Semua itu tentu berpulang pada kemauan baik semua pihak...

Sumber :
Harian “Pikiran Rakyat” edisi 24 Februari 1994
Majalah “Zaman” edisi No.15 tahun 1980
Majalah “Zaman” edisi 14 Mei tahun 1984
Majalah “Intisari” edisi bulan Oktober tahun 1983
www.photobucket.com
www.en.wikipedia.org
Selengkapnya...

[oleh-oleh] GULA ‘MALINDA DEE’

Jika sewaktu-waktu Anda berkunjung ke Desa Salut, Kecamatan Kayangan kesan pertama Anda mungkin adalah kering, gersang dan panas terutama jika Anda berkunjung pada musim kemarau. Ups, jangan buru-buru putar haluan sebab di bagian atas desa ini nantinya Anda akan disambut dengan hawa sejuk pepohonan nan rindang. Maklum desa ini di sebelah selatannya berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Rinjani sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Desa Mumbul sari Kecamatan Bayan. Desa ini memiliki potensi yang beragam, pohon mete, kakao, kopi dan kelapa menjadi andalan ekonomi sebagian masyarakatnya di samping juga hasil kebun dan pertanian lainnya. Oya, jangan lupakan juga pohon arennya. Nah untuk tanaman yang satu ini menjadi sumber alternatif penghasilan sebagian masyarakat disana. Air sadapannya uih...segar dan manis. Tak hanya sekedar menjadi minuman segar saja, air nira atau aren ini menjadi bahan baku pembuatan gula merah. Gula aren tersebut di produksi oleh sebagian besar rumah tangga yang berada di dusun Montong Singgan dimana dalam sehari produksinya bisa mencapai 10 kg apabila musim aren telah tiba. Gula aren hasil produksi masyarakat Desa Salut sangat baik, bersih, warnanya terang dan yang khas dari gula ini, bentuknya itu lho....’besar dan montok banget’ kayak punyanya si Malinda Dee, makanya tak ayal FK Kayangan sering menyebutnya ‘gula malinda dee’. Gula tersebut biasanya di jual dengan harga Rp 8.000 sampai dengan Rp 11.000 per kg, basanya di ambil oleh pengepul untuk di bawa ke pasar mingguan yang ada di daerah Kecamatan Kayangan tetapi biasanya pada pasaran Tampes hari rabu karena dekat dekat juga dengan wilayah tempat tinggal masyarakat atau desa tetangga. Gula aren Salut sangat manis, baik di sajikan untuk pembuatan penganan seperti kue–kue tradisional khas masyarakat sasak seperti kue Celilong yang merupakan kue yang terbuat dari ubi parut dengan di beri gula aren di dalamnya dan di bungkus daun pisang, kue wajik, kue Abouok dan kue tradisional lainnya.. Kue tradisional tersebut sangat nikmat di santap dengan teh atau kopi hangat sambil menikmati pemandangan desa Salut yang hijau dengan pohon-pohonnya yang melambai-lambai di tiup angin sore hari…. Ehm… nikmatnya…segar bugar n bikin bodi semontok malinda dee. (Penulis: FKG Kayangan) Selengkapnya...

Kamis, 08 Desember 2011

[solusi] APPCRASH EXCELL PADA VISTA/WINDOWS 7

Suatu pengalaman menjengkelkan pernah saya temui soal excell. Setiap kali membuka file excell ketika akan nge-save atau bahkan pada saat membuka pertama kadang-kadang system memberikan pesan yang bikin 'dongkol'. Aplikasi berhenti dan diberi 2 solusi: mencari lewat internet atau menghentikan program. Kedua cara yang diberikan gak ada pengaruhnya selain menambah jengkel. Lantas saya coba untuk instal ulang office, eh ternyata masalah tersebut tidak kunjung teratasi. Coba tanya ke service malah ada yang nyaranin instal ulang windows. Waduh, tambah berabe, semua program bakalan ilang. Nah Net Surfer pun ber-Googling dan berikut beberapa hasil yang bisa dimanfaatkan: 1. ketik regedit –> tekan enter –> perlu hak administrator 2. Pada browser regedit, navigasi ke \HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Office\Excel\Addins\BtOfficeIntegration.1 3. Pada kolom Name, klik dua kali LoadBehavior, lalu pada kolom Value data 4. Ubah angka 3 menjadi angka 0 lalu tekan OK, sehingga nilai data LoadBehavior tersebut menjadi 0×00000000(0) 5. Tutup regedit dengan men klik tombol close Alternative lain adalah dengan merepair seperti yang dijelaskan disini. Kemudian anda juga bisa meremove excel ad-ins "send to bluetooth" karena sejak versi Windows Vista, bluetooth memang susah untuk digunakan pada Vista (sering hang, error dan bug-bug lain) Mudah-mudahan cara-cara tersebut bisa membantu… Tapi jika anda memiliki koneksi internet, alangkah baiknya jika anda rajin mengupdate Windows anda termasuk aplikasi-aplikasi didalamnya! Jika cara diatas tidak bisa membantu silahkan klik disini Peace Selengkapnya...

Rabu, 07 Desember 2011

[humor] ORANG PALING BODOH SEDUNIA


Seperti biasa, Joni selalu makan siang di kantin depan kantor tempatnya bekerja. Suatu siang ia makan bersama seorang teman kerjanya di kantin tersebut. Sembari menunggu pesanan mereka siap, obrolan ringan terjalin diantara mereka.
Jon, kau lihat orang yang duduk depan itu? Tanya Joni membuka pembicaraan kepada Joko temannya. Iya. Kenapa? Jawab Joko. Suatu hari saya iseng memberikan 2 lembar uang yang 1 lembar 20 ribuan dan 1 lembar 10 ribuan. Saya bilang silakan ambil uang ini tapi hanya boleh 1 lembar saja, pertama saya yakin dia pasti akan ambil yang 20 ribuan tapi ternyata yang dia ambil uang yang 10 ribuan. Saya heran kenapa bukan uang 20 ribuan yang dia ambil. Pikiran saya pasti orang itu adalah orang bodoh yang tidak pernah sekolah. Esoknya saya coba lagi menyodorkan lembar uang yang sama dan ternyata kembali dia ambil uang yang 10 ribuan. Saya makin penasaran, besoknya lagi kembali saya tes, eh lagi-lagi dia ambil yang 10 ribuan. Bukankah orang itu paling bodoh sedunia namanya, tidak tahu mana uang yang lebih besar, kata Joni menyakinkan si Joko.
Apa iya sih orang itu tidak kenal nilai uang, jawab si Koko. Kau tidak percaya? Ayo kita buktikan sambil si Joni mengeluarkan 2 lembar uang dari dompetnya. Lantas kemudian si Joni menuju orang yang dimasudkan sembari menyodorkan 2 lembar uangnya. Dan kali ini pun orang tersebut mengambil uang 10 ribuan. Tuch kan apa saya bilang! Kau lihat sendiri dia ambil yang 10 ribuan. Melihat itu, Joko mulai percaya apa yang dikatakan si Joni bahwa orang itu bodoh yang tidak kenal mata uang.
Setelah mereka selesai makan, untuk membuktikan kata Joni, si Joko menghampiri orang tersebut lantas bertanya : Kenapa kalo kamu dikasi uang sama temen saya itu kamu selalu ambil 10 ribuan dan bukan yang 20 ribuan? Dengan santai orang itu menjawab, karna kalo saya ambil yang 20 ribuan maka temenmu itu tidak akan mau lagi memberikan saya uang setiap hari.
Mendengar jawaban itu, Joko hanya diam manggut-manggut sambil berlalu.


(oke gays, kalo kamu punya cerita-cerita lain yang unik dan lucu silakan di share atau tinggalkan komentar ke email: eful_1976@yahoo.com. Cerita kamu nanti akan dipostingkan di blog ini)
Selengkapnya...

Minggu, 04 Desember 2011

PROSEDUR PELELANGAN PNPM MPd


Bagi temen2 fasililator terutama FT pasti sudah sangat familiar dengan istilah pelelangan karena ketentuan dalam PTO (Petunjuk Teknis Operasional) PNPM Mandiri Perdesaan mensyaratkan bahwa apabila nilai bahan, alat maupun jasa yang nilainya > Rp 15 juta maka harus dilakukan pelelangan.
Namun, sampai dengan saat ini masih beragam penafsiran terhadap ketentuan pelelangan terutama tentang proses pelelangan, persyaratan calon pemasok maupun tentang standar admistrasi pelelangan.
Nah, biar temen-temen FT tidak repot, dibawah ini sudah disediakan link yang dapat diunduh menyangkut pelelangan ini. Oke, langsung aja ke TKP.
Selengkapnya...

Sabtu, 03 Desember 2011

Download AutoCAD 2009 Gratis

Buat temen-temen ft yang pingin download AutoCAD 2009, mumpung ada yang berbaik hati nge-upload di indowebster. gratis tis tis.... ups, sebelom dinyot, mesti temen2 punya IDM dulu soalnya filenya lumanyan gede n dibagi dalam beberapa part. oke tanpa basa basi langsung aja ke TKP.

Autocad_2009_Part_1
Autocad_2009_Part_2
Autocad_2009_Part_3
Autocad_2009_Part_4
Autocad_2009_Part_5
Autocad_2009_Part_6

Untuk donlotan 1 ampe 5 = 190 MB dan 6 = 152 MB.

Bagi temen2 yang butuh link-link yang laen, tunggu aja! makanya sering-sering aja mampir dimari n jangan lupa doain saya panjang umur murah rezeki! oke coy Selengkapnya...