Kamis, 29 Desember 2011

Laburan Aspal Dua Lapis ( BURDA )

UMUM

Pengertian
Laburan Aspal Dua Lapis adalah lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan dengan tebal maksimum 35 mm.

Fungsi
- Membuat permukaan tidak berdebu
- Mencegah masuknya air dari permukaan perkerasan
- Memperbaiki tekstur permukaan perkerasan

Sifat
- Kedap air
- Kenyal
- Tidak diberi nilai struktural
- Tidak licin
- Digunakan pada jalan yang belum atau yang telah beraspal

Penggunaan
Pelaburan aspal ini umumnya dihampar di atas Lapis Fondasi Agregat Kelas A yang sudah diberi Lapis Resap Ikat, atau diatas lapisan beraspal.
Dapat digunakan untuk lalu lintas ringan sampai berat.

PERENCANAAN
Bahan
Spesifikasi: SNI 03-6750-2002
Agregat
Agregat yang akan digunakan untuk BURDA harus terdiri dari batu pecah hasil mesin pemecah batu yang berukuran seragam mendekati bentuk kubus;
Agregat yang akan digunakan untuk BURDA harus lebih bersih, kuat, awet, serta bebas debu, lempung atau bahan lainnya yang mengganggu pelekatan dengan aspal.

Mutu
Tabel Persyaratan Mutu Agregat Untuk Burda
No Jenis Pengujian Satuan Persyaratan Metode Pengujian
1 Abrasi % ≤ 40 SNI 03-2417-1991
2 Kehilangan serat % ≤ 12 AASHTO T-104
dalam sodium sulfat
3 Kelekatan terhadap aspal % ≥ 95 SNI 04-2439-1991
4 Gumpalan lempung % <5 SNI 03-4141-1996 dan butir-butir mudah pecah dalam agregat 5 Proporsi butiran tertahan % ≥90 SNI 1968-1990-F saringan no.4 (4,75mm) yang mempunyai paling sedikit dua bidang pecah 6 Perbandingan panjang - ≤ 2,3 : 1 SK SNI M-29-1993-03 rata-rata dengan tebal rata-rata agregat 7 Jumlah agregat berukuran % ≥ 60 SK SNI M-29-1993-03 tebal rata-rata agregat ± 2,5mm Aspal Aspal yang dapat digunakan sebagai bahan BURDA dapat salah satu dari jenis : aspal keras jenis penetrasi 120/I50; - aspal cair jenis MC-800 dan MC-3000; - aspal emulsi kationik jenis CRS-1 dasn CRS-2. Jumlah bahan Takaran pemakaian rata-rata bahan aspal pada setiap lintasan penyemprotan atau yang disemprot secara manual, harus didefinisikan sebagai volume bahan aspal yang digunakan dibagi luas bidang yang disemprot, dan jumlahnya harus sesuai dengan takaran yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan toleransi sebagai berikut: Takaran pemakaian yang dicapai harus dihitung sebelum lintasan penyemprotan atau penyemprotan secara manual berikutnya dimulai dan bila perlu diadakan penyesuaian untuk penyemprotan berikutnya. Tabel Suhu penyemprotan Jenis Aspal Suhu Penyemprotan (ºC) Pen 120/150 130 – 140 MC 800 100 – 115 MC 3000 120 –130 Aspal Emulsi Tidak dipanaskan Catatan: Kekentalan (viskositas) aspal untuk penyemprotan adalah 0.3 – 0.6 Poisses Aspal yang dipanaskan pada temperatur penyemprotan selama lebih dari 10 jam pada suhu penyemprotan seperti ditentukan pada Tabel di atas atau telah dipanaskan melebihi 200 ºC, harus ditolak. Bilamana pelaksanaan pelaburan terpaksa harus dilaksanakan dalam kondisi yang kurang menguntungkan atau dalam kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, atau kelekatan aspal terhadap agregat (SNI 03-2439-1991) tidak memenuhi persyaratan Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan atau menyetujui penggunaan bahan anti pengelupasan (anti-stripping agent) untuk meningkatkan ikatan antara agregat dan aspal. Bahan tambah (additive) yang dipakai harus dari jenis yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan proporsi yang diperlukan harus dicampur dalam bahan aspal sampai merata sesuai petunjuk pabrik pembuatnya. Campuran ini harus disirkulasikan dalam distributor minimum 30 menit pada kecepatan penuh pompa untuk memperoleh campuran yang homogen. Alat Jenis alat Manual ketel aspal; kotak besi untuk kalibrasi aspal distributor; tongkat berskala pengukur volume (dipstick); skop, pahat dan alat bantu lainnya. kereta dorong, skop, sapu, sikat ijuk, dan alat bantu lainnya. Masinal 1) pembersih permukaan jalan (compressor power broom); 2) penyemprot aspal (asphalt distributor, hand sprayer); 3) penebar agregat penutup (chip spreader); 4) truk jungkit (dump truck); 5) pemadat roda karet (pneumatic tyre roller); METODE KONSTRUKSI Pelaksanaan Persiapan Lapangan - Sebelum penghamparan dilaksanakan,terlebih dahulu harus disiapkan antara lain: tutup lubang, permukaan yang tidak rata harus diberi lapisan perata (levelling); - bersihkan permukaan dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki misalnya debu danbahan lainnya permukaan harus kering; - ukur panjang dan lebar jalan yang akan diberi lapis pengikat aspal dengan alat aspal distributor yang mempunyai panjang batang penyemprot minimum 180 m; - periksa sistim penyaluran air (drainase) harus berfungsi dengan baik; catat temperatur udara lapangan dengan mengambil temperatur lapangan rata-rata sehari sebelum penyemprotan dimulai; - kalibrasi aspal distributor dilakukan terhadap bukaan nozel, tinggi rendahnya batang penyemprot aspal, lebar batang penyemprot aspal dan kecepatan aspal distributor; - beri lapis resap ikat pada permukaan jalan yang belum beraspal sebanyak 0,6 - 1,5 L/m2 sesuai dengan kebutuhan. Pengangkutan - isi truk jungkit dengan agregat sesuai dengan keperluan di lapangan dan ditutup terpal; - angkut agregat yang akan ditebar dengan menggunakan truk jungkit yang bersih apabila pekerjaan persiapan sudah selesai; - angkut aspal ke lapangan dengan menggunakan aspal distributor. Percobaan Penghamparan Agregat Lakukan percobaan penghamparan agregat seluas 150 m2 dengan peralatan dan kecepatan tertentu di atas permukaan jalan (tanpa dilapisi aspal), untuk mengkalibrasi kecepatan maju atau mundurnya peralatan penebar agregat guna memenuhi kebutuhan agregat per m2 sesuai dengan ketentuan. Penghamparan Lapis Pertama Lakukan pekerjaan penghamparan yang meliputi penyiraman aspal dan penaburan agregat. Penyiraman Aspal - panaskan aspal yang digunakan sesuai dengan jenis aspal dan jumlah pengencer, dengan tujuan untuk memperoleh suatu distribusi aspal yang seragam kecuali bila menggunakan aspal emulsi; - pasang lembaran kertas penutup (kertas tebal, kertas semen) pada tempattempat penyiraman dimulai dan berakhir, yang diperlukan untuk mendapatkan batas permukaan yang rapih pada awal dan akhir; - pasang tanda dengan benang atau kapur atau cat pada batas-batas camping pengaspalan sebagai petunjuk bagi operator; - jalankan aspal distributor di atas kertas batas awal dan batang penyemprot dibuka; aspal distributor bergerak maju dengan kecepatan tetap sesuai dengan yang ditetapkan, sampai batas kertas akhir, lalu pipa batang penyemprot ditutup; - singkirkan lembaran kertas; - perbaiki hasil penyemprotan aspal yang tidak merata dengan menggunakan penyemprot aspal (hand sprayer). Penebaran Agregat - gerakkan penebar agregat penutup (chip spreader) maju atau mundur (sesuai tipe chip spreader) dengan kecepatan tetap sambil menebarkan agregat sehingga lapisan aspal akan tertutup agregat sebelum terlewati ban truk jungkit (dump truck) sampai persediaan chip hampir habis; - lanjutkan penebaran agregat segera setelah penyemprotan aspal sehingga seluruh lapisan aspal tertutup dan pada bagian-bagian yang diperlukan penambahan agregat dapat dilakukan penaburan agreget tarnbahan dengan tangan (manual); - teburkan agregat pada jalur yang sudah disemprot aspal, sisi sambungan memanjang aspal selebar 20 cm harus dibiarkan tidak tertutup agregat sehingga pada penyemprotan aspal berikutnya (dari jalur sebelahnya) dapat diperoleh penyemprotan tumpang tindih. Pemadatan dan Penyapuan - lakukan pemadatan dengan pemadat roda karet dengan kecepatan 5 km/jam sebanyak 4-6 lintasan sehingga agregat tertanam dengan baik; - gunakan sapu lidi untuk menebarkan kembali agregat sebelum pemadatan selesai, pada tempat-tempat yang kelebihan agregat (lebih dari tebal satu batu); - bersihkan dengan sapu permukaan jalan dari kelebihan agregat setelah pemadatan. Penghamparan Lapis Kedua. - lakukan penghamparan lapis kedua seperti penghamparan lapis pertama dengan jumlah aspal dan agregat sesuai dengan ketentuan; - gunakan agregat dengan ukurun agregat lebih kecil dibandingkan dengan ukuran agregat lapis pertama dengan takaran penggunaan aspal sesuai perencanaan; - padatkan agregat lapis kedua dengan menggunakan pemadat roda karet sebanyak 4-5 lintasan; - bersihkan dengan sapu permukaan jalan dari kelebihan agregat setelah pemadatan selesai; - pasang pemisah jalur dan rambu-rambu lulu lintas dan jalan dapat dibuka dengan kecepatan maksimum 20 km/jam; - sesuaikan dengan jenis aspal pengikat yang digunakan, untuk pembukaan lalu lintas kecepatan normal, yaitu : (1) aspal cair MC = 2 x 24jam. (2) aspal cair RC = 6 jam. (3) aspal emulsi = 4 jam. (4) aspal keras = 4 jam. Pengawasan Bahan - agregat yang digunakan harus diperiksa, gradasi, kepipihan, kelekatan aspal,abrasi dan kebersihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; - jumlah pemakaian aspal per m2 harus selalu diperiksa dengan tongkat celup (dipstick) atau dengan meletakkan kertas yang berat, dan ukurannya sudah diketahui, di atas permukaan yang akan disiram; penambahan atau pengurangan jumlah aspal perlu dilakukan sesuai dengan kondisi permukaan; - jumlah penggunaan agregat harus diperiksa dengan meletakkan kertas yang berat dan ukurannya telah diketahui di atas permukaan yang akan ditutup agregat; - kerataan hamparan agregat harus mendapat perhatian sebelum pemadatan dilakukan. Alat Manual Ketel aspal. Ketel aspal untuk menyimpan dan memanaskan aspal harus mempunyai kapasitas yang cukup, paling sedikit untuk satu hari pekerjaan, ketel harus dilengkapi dengan alat pembakar hembus, termometer pengukur suhu dan alat yang dapat mengukur secara teliti setiap volume aspal di dalamnya dan harus dapat mengalirkan semua aspal yang ditampungnya. Tongkat besi untuk kalibrasi aspal distributor dengan ukuran bagian dalam, panjang 240 cm, lebar 25 cm, dan tinggi 120 cm harus dapat menampung aspal panas yang disemprotkan aspal distributor dalam waktu dan tekanan pompa tertentu, dan harus dilengkapi dengan kran untuk mengalirkan semua aspal yang ditampungya. Tongkat berskala. Tongkat berskala harus lurus, kaku dan tahan panas untuk mengukur volume aspal dalam kotak besi, dengan cara membaca angka pada tongkat sampai batas permukaan setelah dicelupkan kedalam aspal secara vertikal sampai menyentuh dasar kotak besi berisi aspal, pembacaan dilakukan pada setiap sudut dan tengah kotak, volume aspal dalam kotak adalah rata-rata pembacaan. Peralatan bantu Peralatan bantu yang digunakan berupa sikat ijuk, roda dorong, sapu lidi, kertas tebal/kertas semen, kapur tulis, cat, kuwas, dan rol meter harus dapat berfungsi dengan baik. Masinal Aspal distributor aspal distributor sebelum digunakan harus dikalibrasi agar penyemprotan aspal pada permukaan jalan merata sesuai penggunaan takaran yang direncanakan. takaran penggunaan harus dalam batas-batas toleransi ±5%, maka alat-alat pengukur harus dikalibrasi antara lain: - kecepatan kendaraan. - tekanan pompa. - termometer suhu. - tongkat berskala pengukuran volume. batang penyemprot harus dilengkapi dengan pengatur tinggi dan lebar permukaan yang akan disemprot. Sudut nozel harus disetel secara cepat supaya bentuk semprotan sama, sehingga disribusi penggunaan aspal merata. Tachometer harus kelihatan dengn jelas oleh operetor aspal distributor. Timbangan truck. Timbangan truck biasanya dipasang di lokasi penyimpanan bahan, harus dari jenis batang standar (standard beam type), mempunyai kapasitas yang cukup untuk menimbang semua jenis truk digunakan dalam pengangkutan agregat dan aspal distributor, dan mampu menimbang secara teliti pada pembebanan antara10 kg beban total. Penyemprot aspal manual Penyemprotan aspal manual digunakan hanya untuk menyemprotkan aspal pada bagian permukaan jalan yang tidak bisa dengan aspal distributor atau pada bagian yang tidak rata. Sebelum digunakan harus dicoba dengan ketinggian dan kecepatan bergerak untuk dapat diperoleh takaran pemakaian aspal sesuai dengan aspal yang disyaratkan. Penebar agregat peutup Alat penebar agregat harus dapat menebar agregat secara merata sesuai kebutuhan, bergerak maju atau mundur (sesuai alat penebar agregat) dengan kecepatan tetap sambil menebarkan agregat sehingga lapisan aspal akan tertutup agregat sebelum terlewati ban truk jungkit sampai persiapan habis. Penebar agregat harus dilengkapi dengan pengatur bukaan lubang, lebar penebaran agregat untuk mendapatkan volume agregat sesuai dengan kebutuhan. Penghamparan agregat harus segera dilaksanakan langsung setelah penyemprotan aspal pada saat itu juga, sehingga seluruh lapisan aspal tertutup, pada bagian-bagian yang perlu penambahan agregat dapat dilakukan dengan menaburkan agregat cara manual. Pemadat Pemadatan harus menggunakan pemadat roda karet dengan lebar tidak kurang dari 1,5 meter dengan kecepatan 5 km/jam sebanyak 4-6 lintasan, segera setelah penebar agregat penutup ditebarkan; pemadat roda besi dapat digunakan bila agregat penutup cukup kuat, dan tidak terjadi pecah. 3. Kualitas pekerjaan terhadap: Biaya 1) Pengukuran Untuk Pembayaran a) Pengukuran Aspal Aspal harus diukur untuk pembayaran dalam satuan liter sebagai volume nominal yang telah terpakai dan telah diterima pada setiap lintasan penyemprotan atau penyemprotan secara manual, dikoreksi terhadap pemuaian akibat temperatur dengan volume yang setara pada suhu 15 ºC. Volume nominal harus didefinisikan sebagai luas permukaan yang telah disemprot dengan aspal. Untuk pembayaran, takaran pemakaian nominal aspal untuk setiap lintasan penyemprotan atau penyemprotan secara manual, harus diambil yang lebih kecil dari ketentuan di bawah ini: Takaran pemakaian yang telah diperintahkan Direksi Pekerjaan, ditambah toleransi yang diperkenankan Spesifikasi ini. Takaran rata-rata pemakaian yang telah disemprot dan diukur sesuai dengan Spesifikasi ini. Pengukuran Agregat BURDA yang diukur untuk pembayaran harus dalam satuan meter persegi permukaan jalan yang telah diberi BURDA dan telah selesai dan diterima sesuai Spesifikasi ini dan Gambar Rencana. Pengukuran Perbaikan Pekerjaan. Bila perbaikan pekerjaan pelaburan yang tidak memenuhi ketentuan telah dilaksanakan sesuai perintah Direksi Pekerjaan maka kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah merupakan pekerjaan yang seharusnya dibayar jika pekerjaan yang semula diterima. Tidak ada pembayaran tambahan untuk suatu pekerjaan tambahan atau kuantitas tambahan atau pengujian ulang karena pekerjaan perbaikan tersebut. 2) Dasar Pembayaran Kuantitas yang sebagaimana ditentukan di atas harus dibayar menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang telah tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran itu harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan dan penghamparan seluruh bahan, termasuk seluruh pekerja, peralatan, perlengkapan, dan biaya tidak terduga yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan seperti diuraikan dalam Spesifikasi ini. Mutu Pengendalian mutu yang harus dilaksanakan sebagai berikut: agregat yang digunakan harus diperiksa, gradasi, kepipihan, kelekatan aspal,abrasi dan kebersihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; untuk jalan baru, lapis resap ikat harus diperiksa jumlah dan kerataannya ; untuk jalan lama lapis ikat, sudah diperrhitungkan pada penyemprotan aspal pertama; temperatur aspal pada aspal distributor harus selalu dijaga, supaya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan ; jumlah pemakaian aspal per m2 harus selalu diperiksa dengan tongkat celup (dipstick) atau dengan meletakkan kertas yang berat, dan ukurannya sudah diketahui, di atas permukaan yang akan disiram; penambahan atau pengurangan jumlah aspal perlu dilakukan sesuai dengan kondisi permukaan; jumlah penggunaan agregat harus diperiksa dengan meletakkan kertas yang berat dan ukurannya telah diketahui di atas permukaan yang akan ditutup agregat; kerataan hamparan agregat harus mendapat perhatian sebelum pemadatan dilakukan; periksa pada sambungan penyemprotan aspal arah memanjang selebar 20 cm tidak bolehh dicampur agregat penutup, sehingga penyemprotan tumpang tindih dilakukan dari jalur sebelahnya. 4. Dilaksanakan oleh: Kontraktor Pelaksanaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : keselamatan para pelaksna dan pengawas serta masyarakat yang sedang berada dalam daerah pekerjaan; masalah lingkungan; kelancaran arus lalu lintas pada daerah pekerjaan; pekerjaan dilaksanakan pada cuaca baik; penyediaan sarana penerangan yang cukup bila pekerjaan dilaksanakan pada malam hari; efektifitas pengoperasian alat agar dapat bekerja secara terus menerus pada kecepatan normal (sumber: http://spongebean.blogspot.com/2009/01/laburan-aspal-dua-lapis-burda_27.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar